Kamis, 24 April 2014

Empati untuk Bekerjasama



"Di dalam sebuah kelas.. Seorang Trainer memberi instruksi kepada 30 peserta untuk membentuk kelompok, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang. Tugas masing-masing kelompok adalah menyelesaikan permainan sejenis scrabble, dengan pemenang adalah kelompok tercepat yang menyelesaikan games tersebut. 

Permainan ini merupakan permainan papan dan permainan menyusun kata dalam bahasa Inggris, atas butir keping yang berbentuk bujur sangkar yang bertuliskan huruf pada salah satu sisinya. Kata-kata dapat disusun secara mendatar atau menurun seperti teka-teki silang (sumber: wikipedia) Masing-masing anggota kelompok akan dibagikan butir keping tersebut secara merata. Dalam giliran, setiap pemain dapat menerima 1 bantuan dari pemain lainnya. Yaa.. hanya 1 bantuan butir keping yang dapat diterima dari pemain lainnya. 
Dengan catatan, pemain lainnya tersebut boleh memberikan bantuan tanpa mengkomunikasikan susunan kata yang dapat disusun dengan bantuan 1 butir keping yang diberikan tersebut."


Permainan di atas bukanlah sekedar selingan atau ice-breaking yang dilakukan dalam sebuah training motivasi kelompok. Tapi memiliki nilai dan esensi kerjasama tim di dalamnya

Di dalam games di atas, masing-masing anggota memiliki misi dan tujuan yang sama, yaitu untuk menyelesaikan games dengan waktu secepat-cepatnya. Mereka memiliki kesempatan membantu temannya namun tanpa mengkomunikasikan informasi bantuan.


Yang menjadi highlight point dalam games tersebut adalah setiap anggota kelompok dikondisikan untuk lebih bisa mengasah kemampuannya dalam merasakan.. yaa ikut merasakan.. menempatkan diri..berempati terhadap kebutuhan teman mainnya untuk kemudian memberi stimulasi bantuan saat kesulitan menyusun kata yang tepat. Kemampuan berempati inilah bentuk sikap kerjasama dalam arti sesungguhnya. Masing-masing anggota saling berlomba "support" temannya untuk mencapai tujuan bersama.

Sama halnya dalam sebuah organisasi atau kelompok, masing-masing anggota dengan latar belakang yang berbeda, bergabung atas visi, misi dan tujuan yang sama.
Leader yang akan menentukan arah dan strategi dalam mencapai tujuan, sedangkan setiap anggota melakukan tugasnya sesuai dengan peran masing-masing, didukung dengan rasa "empati" atas kesulitan yang dihadapi anggota lainnya.

Instruksi yang tegas dari Leader, pembagian peran yang jelas dan komunikasi yang efektif antar anggota, disertai dengan adanya rasa Empati, support dan sikap "helpful" yang kokoh antar sesama anggota menciptakan Team Work yang solid.

"If everyone is moving forward together, then success takes care of itself." --Henry Ford


Vidya

3 komentar:

  1. Setuju Mba Vidya harus ada Leader yg tegas dan pembagian tugas yang jelas dalam suatu oranisasi atw komunitas, mantaaapp :)

    BalasHapus
  2. Closing nya jleb banget. Jadi bahan masukan juga buat aku nih. Thansk for sharing, mak

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkunjung ke blog saya..